Pengertian Kolektor Tugas dan Tanggung Jawabnya
Jumat, Juni 21
Tulis Komentar
Kebutuhan manusia akan barang barang primer semakin hari semakin meningkat. Mulai dari rumah, kendaraan, barang elektronik hingga baju semuanya tentu harus dapat dipenuhi oleh masing masing individu. Anehnya, semakin banyak kebutuhan yang harus dipenuhi pendapatan atau income masyarakat bukan semakin meningkat malah semakin dirasa kurang bisa mencukupi kebutuhan. Sehingga, untuk membeli barang tidak jarang seseorang harus melakukan kredit terlebih dahulu.
Jika dulu kegiatan kredit sangat dihindari oleh masyarakat karena dirasa malah merugi, lain ceritanya dengan saat ini. Harga barang yang melambung tinggi dan tidak mampu untuk dibeli secara cash, mengharuskan masyarakat menggunakan jasa kredit untuk bisa mendapatkan barang yang dibutuhkannya.
Sebagai salah satu contohnya, bisa kita lihat sendiri berapa harga motor yang didistribusikan ke seluruh Indonesia dengan beragam merk tersebut? Paling murah harga motor motor ini masih berkisar 14 sampai 15 juta perunit jika dibeli secara cash. Apakah mungkin masyarakat dengan gaji rata rata 3 jutaan bisa membeli motor secara cash?
Hal inilah yang menjadi faktor paling besar masyarakat menggunakan jasa kredit, bahkan bukan hanya motor namun juga berlaku untuk barang elektronik lainnya. Semakin besar daya guna masyarakat terhadap jasa kredit tentu juga berdampak pada pesatnya pertumbuhan perusahaan finance atau keuangan yang bertujuan memberikan pinjaman kepada masyarakat yang ingin menggunakan jasa kredit.
Melihat kondisi masyarakat yang mayoritas menengah kebawah, perusahaan yang menyediakan jasa kredit juga tidak mau mengambil resiko dengan percaya begitu saja kepada setiap konsumen. Karena memang prinsip dasar perusahaan juga tidak mau megalami kerugian. Salah satu usaha perusahaan finance untuk mengantisipasi terjadinya pembayaran yang telat oleh konsumen, setiap perusahaan finance pasti memiliki seorang collector field atau yang sering disebut dengan kolektor.
Tugas kolektor ini sendiri adalah untuk memastikan pembayaran konsumen kepada perusahaan selalu tepat waktu. Lalu bagaimana caranya? Yuk langsung simak ulasan tentang Tugas dan Tanggung jawab Kolektor berikut
Hal ini dilakukan agar konsumen tidak lupa akan apa yang menjadi tanggung jawabnya tiap bulan, selain itu melakukan penagihan juga bisa meminimalisir tindak kecurangan yang dilakukan oleh beberapa konsumen yang berniat nakal.
Kolektor juga harus tegas dalam melakukan kesepakatan ini, jangan sampai memberatkan konsumen agar tidak memberikan kesan pelayanan buruk namun juga jangan sampai terlalu memanjakan konsumen sehingga konsumen akan membayar seenaknya, hal ini tentu akan berpengaruh pada kinerja seorang kolektor di perusahaan pembiayaan tempatnya bekerja.
Karena jika sampai terjadi konsumen telat bayar maka yang akan mendapat masalah adalah kolektor karena memang tanggung jawabnya adalah menjaga agar konsumen jangan sampai telat bayar ketika jatuh tempo, itulah mengapa jam kerja debt collector lebih panjang dari pekerjaan lain.
Seorang kolektor biasanya melakukan hal ini H-3 jatuh tempo konsumen, namun ada beberapa perusahaan leasing yang membiarkan konsumennya tanpa perlu diingatkan tergantung kebijakan perusahaan masing masing.
Kolektor juga berhak menarik barang dari konsumen jika konsumen memiliki indikasi niat buruk terhadap barang yang dikredit seperti membawa lari barang kredit tanpa membayar secara penuh. Biasanya konsumen yang seperti ini memang memiliki niat buruk sejak pertama melakukan perjanjian dengan perusahaan sehingga kolektor harus menarik barang yang telah dikredit.
Hal ini akan dilakukan perusahaan ketika kolektor perusahaan pembiayaan tersebut telah melakukan penarikan barang dari konsumen namun tidak berhasil karena alsan tertentu, oleh karena itu pihak eksternal lah yang diutus perusahaan untuk menangani hal ini.
Nah, demikianlah Pengertian Kolektor beserta tugas dan tanggung jawabnya. Apakah anda siap menjalani profesi ini? Semoga artikel ini bermanfaat.
Jika dulu kegiatan kredit sangat dihindari oleh masyarakat karena dirasa malah merugi, lain ceritanya dengan saat ini. Harga barang yang melambung tinggi dan tidak mampu untuk dibeli secara cash, mengharuskan masyarakat menggunakan jasa kredit untuk bisa mendapatkan barang yang dibutuhkannya.
Sebagai salah satu contohnya, bisa kita lihat sendiri berapa harga motor yang didistribusikan ke seluruh Indonesia dengan beragam merk tersebut? Paling murah harga motor motor ini masih berkisar 14 sampai 15 juta perunit jika dibeli secara cash. Apakah mungkin masyarakat dengan gaji rata rata 3 jutaan bisa membeli motor secara cash?
Hal inilah yang menjadi faktor paling besar masyarakat menggunakan jasa kredit, bahkan bukan hanya motor namun juga berlaku untuk barang elektronik lainnya. Semakin besar daya guna masyarakat terhadap jasa kredit tentu juga berdampak pada pesatnya pertumbuhan perusahaan finance atau keuangan yang bertujuan memberikan pinjaman kepada masyarakat yang ingin menggunakan jasa kredit.
Melihat kondisi masyarakat yang mayoritas menengah kebawah, perusahaan yang menyediakan jasa kredit juga tidak mau mengambil resiko dengan percaya begitu saja kepada setiap konsumen. Karena memang prinsip dasar perusahaan juga tidak mau megalami kerugian. Salah satu usaha perusahaan finance untuk mengantisipasi terjadinya pembayaran yang telat oleh konsumen, setiap perusahaan finance pasti memiliki seorang collector field atau yang sering disebut dengan kolektor.
Tugas kolektor ini sendiri adalah untuk memastikan pembayaran konsumen kepada perusahaan selalu tepat waktu. Lalu bagaimana caranya? Yuk langsung simak ulasan tentang Tugas dan Tanggung jawab Kolektor berikut
Tugas Kolektor di Perusahaan Pembiayaan
1. Melakukan Penagihan
Tips menjadi kolektor yang sukses adalah dengan mencapai target tagihan konsumen, karena tugas kolektor adalah memastikan pembayaran konsumen terhadap perusahaan tidak telat maka seorang kolektor harus dan wajib melakukan penagihan kepada setiap konsumen yang menjadi tanggung jawabnya.Hal ini dilakukan agar konsumen tidak lupa akan apa yang menjadi tanggung jawabnya tiap bulan, selain itu melakukan penagihan juga bisa meminimalisir tindak kecurangan yang dilakukan oleh beberapa konsumen yang berniat nakal.
2. Melakukan Kesepakatan dengan Konsumen
Kadang dalam melakukan penagihan, kolektor pasti menemui konsumen yang telat membayar dengan berbagai alasan tertentu. Nah jika terjadi hal seperti ini maka hal yang harus dilakukan oleh kolektor adalah membuat kesepakatan dengan pihak konsumen bahwa untuk menutup telatnya pembayaran hari tersebut akan dilakukan pada hari apa agar kolektor juga bisa mempertanggung jawabkan kepada pihak perusahaan.Kolektor juga harus tegas dalam melakukan kesepakatan ini, jangan sampai memberatkan konsumen agar tidak memberikan kesan pelayanan buruk namun juga jangan sampai terlalu memanjakan konsumen sehingga konsumen akan membayar seenaknya, hal ini tentu akan berpengaruh pada kinerja seorang kolektor di perusahaan pembiayaan tempatnya bekerja.
3. Mengingatkan Konsumen
Ada beberapa perusahaan Leasing yang menerapkan sistem ini, bahwa sebelum konsumen jatuh tempo pembayaran maka akan mendapatkan pemberitahuan baik melalui sms, WA maupun telepon. Hal ini bertujuan meminimalisir terjadinya konsumen telat bayar.Karena jika sampai terjadi konsumen telat bayar maka yang akan mendapat masalah adalah kolektor karena memang tanggung jawabnya adalah menjaga agar konsumen jangan sampai telat bayar ketika jatuh tempo, itulah mengapa jam kerja debt collector lebih panjang dari pekerjaan lain.
Seorang kolektor biasanya melakukan hal ini H-3 jatuh tempo konsumen, namun ada beberapa perusahaan leasing yang membiarkan konsumennya tanpa perlu diingatkan tergantung kebijakan perusahaan masing masing.
4. Melakukan Tarik Barang
Pernah melihat kejadian penarikan barang berupa sepedah motor atau barang elektronik yang dilakukan seseorang? Tarik barang ini maksudnya adalah pengambilan barang yang dikredit dari tangan konsumen. Tarik barang ini bukan asal dilakukan, melainkan karena konsumen telah melanggar kesepakatan kontrak kredit dengan perusahaan seperti telat atau nunggak pembayaran selama lebih dari 3 bulan atau lebih.Kolektor juga berhak menarik barang dari konsumen jika konsumen memiliki indikasi niat buruk terhadap barang yang dikredit seperti membawa lari barang kredit tanpa membayar secara penuh. Biasanya konsumen yang seperti ini memang memiliki niat buruk sejak pertama melakukan perjanjian dengan perusahaan sehingga kolektor harus menarik barang yang telah dikredit.
5. Melakukan Kerjasama dengan Eksternal
Jika penarikan barang tidak dapat dilakukan oleh pihak internal perusahaan, dalam hal ini kolektor maka perusahaan memiliki back up lain demi kelancaran bisnis perusahaan yaitu dengan memakai jasa kolektor eksternal ketika melakukan penarikan barang.Hal ini akan dilakukan perusahaan ketika kolektor perusahaan pembiayaan tersebut telah melakukan penarikan barang dari konsumen namun tidak berhasil karena alsan tertentu, oleh karena itu pihak eksternal lah yang diutus perusahaan untuk menangani hal ini.
Besaran Gaji Posisi Kolektor
Gaji seorang kolektor di perusahaan finance dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor seperti lokasi, pengalaman, keterampilan, dan ukuran perusahaan. Namun, berdasarkan data dari situs karir seperti Glassdoor dan Indeed, rata-rata gaji seorang kolektor di perusahaan finance di Indonesia adalah sekitar Rp 3.000.000 - Rp 6.000.000 per bulan untuk karyawan dengan pengalaman 1-3 tahun.
Namun, perlu diingat bahwa informasi ini dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor yang telah disebutkan di atas. Selain itu, beberapa perusahaan mungkin juga menawarkan insentif atau bonus tambahan, seperti komisi atau bonus kinerja, yang dapat mempengaruhi total gaji seorang kolektor.
Bonus / Insentif Tambahan
Bonus tambahan yang didapat seorang kolektor di perusahaan finance dapat bervariasi tergantung pada perusahaan dan jenis pekerjaan yang dilakukan. Namun, beberapa bonus tambahan yang mungkin didapat oleh seorang kolektor di perusahaan finance antara lain:
- Insentif Komisi: Beberapa perusahaan finance memberikan insentif komisi kepada kolektor sebagai bentuk penghargaan atas pencapaian target tertentu dalam menagih atau mengumpulkan piutang dari nasabah.
- Bonus Kinerja: Bonus kinerja dapat diberikan sebagai penghargaan atas pencapaian kinerja yang baik dalam kurun waktu tertentu. Besarannya dapat bervariasi tergantung pada perusahaan dan pencapaian individu.
- Tunjangan Kesehatan: Beberapa perusahaan finance memberikan tunjangan kesehatan kepada karyawan, termasuk kolektor, untuk membiayai pengeluaran kesehatan mereka.
- Insentif Rekrutmen: Perusahaan finance juga dapat memberikan insentif kepada karyawan yang merekrut kandidat baru untuk perusahaan, jika kandidat tersebut berhasil diterima dan menjadi karyawan tetap.
- Tunjangan Transportasi: Beberapa perusahaan memberikan tunjangan transportasi untuk membantu karyawan, termasuk kolektor, dalam membiayai biaya transportasi mereka saat bekerja.
Nah, demikianlah Pengertian Kolektor beserta tugas dan tanggung jawabnya. Apakah anda siap menjalani profesi ini? Semoga artikel ini bermanfaat.
Belum ada Komentar untuk "Pengertian Kolektor Tugas dan Tanggung Jawabnya"
Posting Komentar